🪩 Bahasa Krama Inggil Sehari Hari
Krama inggil memiliki tata bahasa yang berbeda dengan bahasa Jawa sehari-hari dan menggunakan kosakata yang lebih kuno dan bersifat formal. Penggunaan krama inggil dianggap sebagai bentuk penghormatan terhadap lawan bicara.
Untungnya, saat ini bahasa daerah (Jawa) mulai diajarkan di sekolah-sekolah (yang masyarakatnya menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa pengantar sehari-hari). Selain untuk mengenalkan bahasa Jawa halus kepada anak-anak, tujuan lainnya adalah untuk melestarikan budaya dan bahasa, terutama Bahasa Krama Madya dan Krama Inggil agar tidak terlupakan.
Nama-Nama Hari dalam bahasa Jawa- Bahasa Jawanya nama-nama hari tidak jauh berbeda dengan bahasa Indonesianya, bahkan ada yang sama atau tetap. Berikut daftar nama-nama hari dalam bahasa Jawa. Dalam penggunaannya untuk bahasa Jawa nama-nama hari baik Jawa Ngoko, Krama Lugu, atau pun Krama Inggil ialah sama. 1. Minggu = Minggu. 2. Senin = Senen. 3.
Bahasa ini adalah bahasa yang biasa digunakan oleh orang tua kita dalam kehidupan sehari-hari, oleh karena itu, doa dalam Bahasa Jawa halus akan terdengar lebih akrab dan mengalir dengan lancar. 2. Menjaga Akar Budaya. Bahasa Jawa adalah salah satu budaya yang kaya akan nilai-nilai kearifan lokal.
16. contoh kalimat bahasa jawa ngoko lugu ngoko alus krama lugu krama inggil/alus; 17. Contoh kalimat krama alus, krama lugu, ngoko alus, ngoko lugu. masing masing 5 kalimat; 18. contoh kalimat krama lugu; 19. contoh kalimat krama lugu; 20. contoh kalimat ngoko lugu, ngoko alus, krama lugu, krama inggil
2. Krama. Basa yang kedua adalah krama atau bahasa yang halus. Jenis ini digunakan untuk bercakap-cakap dengan orang yang lebih tua atau orang yang dihormati. Bahasa ini sama seperti sebelumnya juga dikategorikan menjadi dua yaitu krama lugu/madya yang bersifat lumayan kasar dan krama inggil sebagai kebalikannya.
Bahasa krama madya adalah bahasa jawa yang sifatnya sopan, namun di bawah krama inggil. Bahasa krama madya digunakan dalam percakapan dengan orang yang setara atau sederajat dan sifatnya tetap sopan. Bahasa krama ngoko adalah bahasa jawa yang digunakan dalam percakapan sehari-hari, baik kepada orang yang lebih muda, teman, atau orang yang seumuran.
Sekilas bahasa Jawa Krama Alus di atas ini sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari dan mungkin bisa membantu Anda yang ingin belajar bagaimana cara berbicara dengan cara halus dan sopan. Bila Anda ingin lebih belajar bahasa Jawa yang lebih halus, Anda pun bisa belajar bahasa Jawa Krama Inggil .
Nah agar tidak lupa dan tidak lucu juga kita ditanyain anak-anak kita tentang nama-nama hewan tapi tidak tahu jawabanya dan berikut ini beberpa sebutan “Jenenge Anak Kewan dalam bahasa Jawa “ atau sebutan untuk nama anak hewan dalam bahasa jawa hewan yang sering kita dengar sehari hari 1. Anak Jaran Arane /jenege Belo 2.
Kata krama-ngoko yang dikramakan disebut sebagai kata krama enggon-enggonan ( krama dhialèk) dan termasuk kata yang tidak baku. [3] Jumlah kata krama-ngoko merupakan yang paling banyak di bahasa Jawa, tetapi hanya sebagian kecil yang mempunyai padanan kata krama inggil. [2]
Krama Inggil tidak digunakan dalam situasi sehari-hari atau dalam percakapan informal. Biasanya, bahasa ini diperuntukkan untuk situasi-situasi resmi, upacara adat, atau saat berbicara dengan orang yang kita hormati secara khusus.
Sehingga, membiasakan anak berbahasa krama masuk dalam pendidikan sehari-hari. Sebuah pengalaman dari penulis yang hidup dilingkungan pesantren, penulis merasakan saat ia menerapkan bahasa krama inggil dalam komunikasi sehari-hari, ia akan lebih hangat dan dalam menghadapi seseorang. Jika muncul rasa jengkel dalam hati, maka tutur kata yang
NATcL.
bahasa krama inggil sehari hari